Suasana malam yang syahdu di Jogja selalu tersirat dalam cerita kehidupan sehari-hari masyarakat. Cerita yang bisa membuat sebuah kenangan saat kalian duduk manis di salah satu sudut kota Jogja bersama orang tersayang. Jogja memang gudangnya tempat asyik untuk bercengkerama menikmati indahnya suasana malam di kota penuh kenangan ini. Satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh keluarga adalah Alun-alun Kidul Jogja alkid Jogja.Alun-alun yang berada di selatan areal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini selalu menjadi pusat refreshing bagi wisatawan maupun masyarakat Jogja sendiri. Pada jaman dahulu, alun-alun kidul jogja ini sering digunakan untuk acara Kraton Jogja, seperti Setonan, Manahan, Rampok Macan, Masangan, dll. Para seniman dan prajurit semuanya berkumpul disini untuk sekedar latihan dan mempertajam ini dibuat oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai penyeimbang dari dasar filosofi kebudayaan yang dipegang oleh Kraton. Sampai sekarang di Alkid ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan bagi para Dewa. Memang sejak dahulu kala, letak alun-alun kidul ini sudah mempunyai filosofi sore hari tiba, aku dan istriku selalu menyempatkan ke Alun-alun kidul untuk sekedar menikmati suasana sore hari yang syahdu. Sempat teringat pada tahun 2008, Alkid masih sepi dan belum seramai sekarang. Dulu hanya ada beberapa pedagang angkringan, dan jajanan khas Jogja. Seperti wedang ronde, bakso tusuk, dan lain berjalannya waktu, alun-alun kidul Jogja ini menjadi lebih ramai dan banyak pedagang denga aneka macam dagangan yang disediakan disini. Wisatawan domestik selalu memadati alkid jika weekend tiba. Memang aura ketenangan di alkid ini menjadi inti dari ramainya pengunjung alun-alun kidul hingga sekarang kidul 2009Alun-alun kidul sebuah icon kota jogjaMenjelang sore hari, aktifitas di alkid perlahan mulai ramai, Para pedagang mulai menyiapkan dagangannya, kereta sepeda lampu mulai memenuhi sebagian besar jalan di alkid, si mbah angkringan mulai membereskan makanan. Suasana ini seolah menjadi pemandangan rutin jika berada di alkid sekitar jam 16 kidul Jogja perlahan menjadi sebuah icon wisata kota Jogja semenjak ramai pengunjung, terutama pada malam hari. Malam hari yang penuh keceriaan, lalu lalang kereta sepeda berhiaskan lampu led dan dentuman keras musik yang terdengar, seolah akan menjadi sebuah memori yang memiliki aura untuk segera kembali ke tempat ini. Yak, suasana ini akan selalu membuat kangen dengan suasana kota Juga Jogja Dulu, Tak seperti Jogja SekarangMenjelang maghrib, suasana akan semakin ramai. Ketika berdatangan mobil dan motor berplat luar Jogja. Ini menjadi kesibukan tersendiri bagi para pencari rezeki di alun-alun kidul. Keletihan para pedagang, dan kerja keras para juru parkir ini membuatku sedikit salut terhadap perjuangan mereka demi menghidupi keluarga. Melayani para wisatawan yang bisa dikatakan membludak jika di akhir dikatakan, belum lengkap pergi wisata ke kota Jogja jika belum merasakan ramainya alun-alun kidul Jogja pada malam hari. Pikiranku seketika akan menjadi fresh saat ke alun-alun kidul Jogja ini. Meskipun hanya sekedar membeli wedang ronde ataupun menikmati kereta hias yang bisa disewa untuk 3x putaran di alun kidul jogjaMitos beringin kembar di alkid jogjaSelain dua buah beringin di alun-alun utara, dua buah beringin kembar yang berada di tengah alun-alun kidul Jogja juga sudah menjadi landmark. Jika kalian teringat dengan alkid Jogja, maka yang terpikir di benak adalah dua buah beringin kembar. Beringin kembar ini sudah berumur ratusan tahun dan masih tetap berdiri beringin ini yang ditanam dan diberi pagar dan penempatan yang sama seperti di Alun-Alun Utara. Kedua beringin ini dinamakan Supit Urang. Selain duaberingin di tengah, di alkid juga terdapat sepasang beringin yang mengapit jalan menuju Plengkung Nirbaya Plengkung Gadhing. Sepasang beringin ini disebut Kiai kepercayaan jawa, dua pohon beringin di alkid ini memiliki makna filosofi tersendiri, pada jamannya dua beringin ini menjadi tempat latihan para prajurit. Pada masanya setiap prajurit dilatih untuk mengelilingi dua beringin kembar ini dengan mata tertutup dan tidak boleh berucap. Kegiatan itu biasa disebut masangin masuk diantara beringin.Sampai sekarang, para pengunjung selalu melakukan ritual tersebut. Menurut mitos, jika berhasil melewati kedua beringin tersebut tepat ditengah, maka rejeki akan senantiasa berlimpah diberikan kepadanya. Memang hanya sebuah mitos, akan tetapi filosofinya kita harus selalu berusaha dengan ikhlas dengan apa yang kita kerjakan, dan pastinya usaha kita harus halal agar selalu berkah dalam info, di alkid ada persewaan penutup mata seharga Penutup mata ini bisa digunakan untuk ritual masangin diantara beirngin kembar ini. Para pengunjung selalu antusias untuk mencoba hal ini, hanya untuk seru-seruan saja sebenernya. karena belum lengkap kalau ke alkid belum coba ritual masangin urangJajanan dan wahana di alkid JogjaBerbagai jajanan dan wahana tersedia di alkid, ini menjadi salah satu tumpuan perekonimian warga sekitar alkid. Dengan banyaknya pengunjung di mlaam hari, baik wisatawan luar kota maupun warga Jogja sendiri selalu memadati area alkid Jogja paha akhir pekan. Nah apa aja sih yang ada di alkid Jogja ini?Wedang RondeKalau di China namanya adalah Tangyuan, yaitu makanan yang terbuat dari terigu diberi isi dan dibentuk speerti bola, wdang ronde salah satu minuman yang sangat cocok dikonsumsi pada saat malam hari, terdiri dari air jahe yang didalamnya terdapat campuran bahan makanan seperti kacang, kolang kaling, dan bola terigu. Harganya sangat murah semangkuk wedang ronde berkisar Rp. – Rp. lebih hits di alkid ini terkenal dengan yang namanya tempura, frozen food ini terbuat dari berbagai macam olahan, seperti otak-otak, mie, bakso, dan kanji. Tempura disajikan dengan cara digoreng dan diberi sambal sebagai pelengkap. Harga tempura di alkid berkisar antara Rp. 500 – Rp. per buahnya. Sambil menikmati suasana ramai alkid, sangat cocok jika sambil menimati tempura di atas lesehan yang berada di tengah alun-alun BakarDi pelataran sebelah timur, ada beberapa pedagang jagung bakar yang terlihat seedang melayani para calon konsumennya. Jagung bakar ini peminatnya biasanya sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk jagung bakar berkisar antara Rp. – RP. Murah banget kan, apalagi kalau kita sedang mencari yang hangat di malam banyak menjadi pilihan para mahasisawa, karena harganya yang sangat murah. Angkringan menyediakan berbagai makanan seperti nasi kuciing, gorengan, sate usus, sate kerang, mie instan, dan minuman hangat maupun dingin. Angkringan selalu menjadi campuran warga untuk nyangkruk nongkrong sambil ngobrol dari berbagai kalangan. Ini memang mempunyai filosofi tersendiri, karena bisa dikatakan angkringan adalah pemersatu dari berbagai kalangan. Oh iya harusnya sih kalau di angkringan makan yang banyak mengandung protein, jadi keinget artikel temenku tentang greek yogurt tinggi protein punya temenku blogger juga deh hehe. Karena memang protein banyak tusukDi alkid juga terdapat jajanan khas yang biasanya terdapat di sekolah-sekolah maupun di kota. Bakso tusuk selalu menjadi primadona, karena panganan ini selain enak rasanya juga sangat muda dikonsumsi jika sedang berjalan-jalan di alkid. Dibungkus plastik dan disediakan tusukan dari lidi. harganya pun sangat murah sekitar Rp. 500. per buanya. Bakso tusuk ini juga bisa diberi kuah seseuai tebuAda yang sudah mencoba es tebu? minuman ini sangat segar. Jadi terdapat alat untuk memeras glukosa dari batangan tebu yang sudah disterilkan. Nah perasan dari batangan tebu ini kemudian diwadahi dan disediakan di sebuah gelas plastik. Rasanya segar bila diminum sore hari maupun malam hari. Harganya sekitar Rp. per gelas. murah banget Sepeda dan kereta hiasDan yang paling hits di alid adalah sepeda dan kereta hias, banyak stok sepeda hias bagi kalian yang ingin mencoba memutari kawasan alkid sebanyak 3 putaran. Kuota kursi yang terdapat di kereta hias ini juga sangat luas. cocok bagi keluarga maupun komunitas kecil, keseruan menggowes kereta ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para penyewa. Kereta hias ini dilengkapi dengan hiasan lampu led, dan monitor untuk melihat video klip yang diputar dari media yang terdapat didalamnya. Tarif harga sepesa hias alkid adalah antara Rp. sampai Rp. sekali sewa untuk 3 masih banyak jajanan dan wahana yang terdapat di alkid Jogja ini, untuk mengetahui lebih lengkap, kalian harus coba mengunjungi alkid pada saat senja tiba. Yang aku rasakan jika berkunjung ke alkid itu pikiran akan menjadi lebih fresh, melihat lalu lalang orang atau hanya sekedar menikmati pangan yang tersedia di alkid dan Kereta Hias AlkidFasilitas di alkid JogjaBerbicara soal fasilitas, di alkid Jogja memang sangat minimalis, untuk parkir kendaraan digunakan pelataran Sasana Hinggil untuk kendaraan roda 2. Dan untuk kendaraan roda 4 disediakan tempat parkir di sepanjang jalan alkid. Memang terkesan agak sempit jika parkir kendaraan roda 4 ditempatkan di jalan alkid cukup sempit untuk dilalui oleh 2 mobil, belum harus berbarengan dengan kereta hias yang sedang disewa oleh para pengunjung. Kalian cukup mengeluarkan untuk sekali parkir kendaraan roda 2 dan Rp. untuk tarif parkir kendaraan roda lainnya yaitu toilet umum dan Musholla, di bagian barat alun-alun kidul terdapat toilet dan Musholla yang dikelola oleh warga setempat. Jadi untuk kalian yang berkunjung ke alkid, tak perlu khawatir mencari toilet dan musholla , karena sudah tersedia di alkid rute jalan menuju alkid Jogja? Bagi para wisatawan yang memarkir kendaraan di parkiran Abubakar maupun Ngabean. Bisa menggunakan jasa becak agar bisa sampai ke alun-alun kidul. Alkid terletak tidak jauh dari Malioboro. Sehingga masih satu lingkup area wisata kota Jogja pada umumnya yang sering apabila ingin memakai jasa ojek online, anda bisa menitikkan maps dan search alun-alun kidul untuk bisa sampai kesana. Jarak dari malioboro ke alkid Jogja hanya sekitar 1 KM atau sekitar 15 menit perjalanan menggunakan becak maupun ojek kenangan dengan sebuah cerita Alun-alun kidul Jogja sudah menjadi icon wisata yang sudah terkenal. Mungkin sudah tidak asing lagi bagi para mantan mahasiswa Jogja, karena alkid menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi juga ooeh para mahasiwa yangs edang merantau di Jogja. Alkid bisa menjadi tempat berkeluh kesah dengan seharian aktifitas akademik, sama seperti fungsinya terdahulu. Alkid menjadi sebuah tempat berkelu kesah warga bagi yang mempunyai cerita yang akan menjadi sebuah memory kenangan di masa yang akan datang, cerita sekarang akan menjadi sebuah cerita menarik bagi anak dan cucu kita pada masa yang akan datang. Ingat alkid, kalian akan ingat Jogja, tempat dimana dahulu merajut kehidupan yang berputar terus. Alkid akan tetap menjadi alkid, akan tetapi kalian suatu saat nanti jika berkunjung ke Alkid, jadilah seorang yang sukses yang bisa menengok sebuah sudut kota Jogja ini beberapa tahun kemudian. Semua akan tercatat pada sebuah judul artikel unik kelak di hanya berpesan, sedikit miris melihat sampah yang berserakan di Alkid, jika aku menjadi alkid, aku sedikit menangis karena tidak dijaga kebersihannya oleh para pengunjung. Sebisa mungkin buanglah bekas makanan dan plastik ke tempat sampah yang sesudah disediakan di sekeliling area alun-alun kidul ini. Tinggalkanlah sebuah cerita, jangan meninggalkan sampah. Kalau bukan kalian yang memulai, harus sampai kapan akan seperti ini?Semoga artikel ini bermanfaat bagi dunia traveling maupun referensi tempat wisata di Jogja, Setelah selesai menulis artikel ini, aku dan istriku akan segera bersiap-siap menikmati malam hari di alkid. Sebuah cerita dan sebuah harapan dari aku salah satu penikmat suasana malam hari di alun-alun kidul Jogjakarta. Sampai berjumpa lagi di tulisan berikutnya Namesuasana malam di alkid jogjaDescriptionCerita yang bisa membuat sebuah kenangan saat kalian duduk manis di salah satu sudut kota Jogja bersama orang tersayang. Jogja memang gudangnya tempat asyik untuk bercengkerama menikmati indahnya suasana malam di kota penuh kenangan ini. Satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh keluarga adalah Alun-alun Kidul Jogja alkid Jogja.AuthorAlunAlun Kidul merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Jogja, yang merupakan bagian dari Kraton Yogyakarta. Memiliki pesona keindahan malam, serta aktivitas-aktivitas unik seperti Masangin. Menyusuri setiap jengkal pesona yang dimiliki Jogja memang selalu memberikan kesan berbeda. Setiap sudut kota yang pernah menjadi pusat – Cerita hari pertama liburan ke Jogja bersama keluarga ala backpacker, jalan-jalan keliling ke Keraton Yogyakarta sampai Alun-alun Kidul Jogja. Tidak ada Indomaret dan Alfamart. Kami sampai di Pondok 71 Jogja pukul 3 sore kurang. Setelah itu istirahat sebentar, makan sore, lalu jalan-jalan malam harinya. Alasan kami menginap di sini tentu saja karena ingin liburan murah di Jogja ala backpacker sehingga pesan penginapan yang murah saja. Waktu itu belum kenal sama aplikasi pemesanan hotel, jadinya pesan masih manual. Kamar Pondok 71 Jogja Yang Penuh Nyamuk Sebelum jalan-jalan, mengingat kamar yang kami dapat begitu banyak nyamuknya, maka terpaksa kami sibuk membasmi nyamuk. Setelah itu, baru kami beres-beres dan mandi. Segar sekali rasanya mandi setelah perjalanan yang cukup jauh. Setidaknya mandi dapat membuat badan menjadi lebih segar. Makan Di Kaki Lima Jogja Pukul 5 sore, perut kami pun mulai keroncongan. Sambil jalan-jalan sore menikmati Kota Jogja, kami jalan kaki ke arah timur, sambil mencari warung makan yang buka. Belum jalan terlalu jauh, kami lihat ada tenda-tenda warung makan yang buka. Kami menuju tenda seafood kaki lima yang terlihat sudah mulai buka. Sebenarnya, kami datang kepagian, si penjual belum siap sepenuhnya melayani pembeli, karena masih menata dagangan dan tenda. Berhubung perut sudah benar-benar lapar, kami pun bersedia menanti. Eee, gak taunya ternyata lama juga nunggunya. Lebih dari 10 menit menunggu, dan akhirnya datanglah makanan yang kami pesan. Setelah perut kenyang, kami kembali ke penginapan. Rasa capek belum sepenuhnya hilang. Dan kami pun duduk-duduk istirahat sambil menunggu adzan Maghrib. Nikmati juga Makanan Khas Jogja. Jalan Keliling Kompleks Keraton Hingga Alun-alun Kidul Jogja Kami adalah orang asing, yang tidak tahu Jogja. Ketidaktahuan inilah yang membuat kami agak malu juga kalau mengingat ingat kenangan hari pertama di Jogja bersama Mama dan Alya. Jalan-jalan kayak orang hilang dari keraton sampai alun-alun kidul Jogja. Jalan kaki Selepas magrib, kami memutuskan untuk jalan-jalan. Kami pun keluar dari penginapan, lalu menyeberang jalan, dan selanjutnya jalan ke kiri menuju Pojok Benteng Barat. Sebelum Benteng, kami jumpai ada jalan ke kanan, yang ternyata jalan menuju komplek keraton. Kami pun jalan kaki ke sana, berharap dapat menemukan Indomaret atau minimarket lainnya. Suasana sepi Ternyata jalanan di situ sangatlah sepi, tidak ada orang yang nongkrong di depan rumah. Padahal rumah berderet-deret. Tidak ada pula orang yang jalan kaki. Jadilah kami adalah satu-satunya orang yang jalan kaki di daerah situ. Sesuatu yang sangat ganjil. Benar-benar tidak ada orang yang jalan kaki seperti kami. Kami seperti orang aneh, yang malam-malam jalan kaki di daerah situ. Namun, kami tetap jalan ke depan, melihat kanan kiri siapa tahu kami temukan minimarket. Dan hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada. Warung pun jarang kami jumpai. Makan Di Warung Angkringan Keraton Setelah jalan lumayan jauh, kami memutuskan untuk berhenti di warung angkringan. Memesan jahe susu dan gorengan untuk menghangatkan badan. Gak ada Indomaret dan Alfamart di Kompleks Keraton Jogja Indomaret, ilustrasi Sambil medang, kami ngobrol ngobrol dengan pemilik warung. “Bu, di sini kok gak ada Indomaret ya” Tanyaku membuka pembicaraan. “Oiya mas, di daerah keraton ini memang gak boleh ada minimarket. Di sini cuma boleh ada warung-warung dan juga pasar, yang letaknya tidak jauh dari sini”. Baru ngeh saya. Mau jalan sejauh apa pun tidak akan saya jumpai Indomaret di sini. Ini adalah daerah steril dari minimarket, dengan tujuan untuk melindungi pasar tradisional. Biasanya, di tempat lain, beberapa meter saja sudah dijumpai banyak minimarket. Jalan kaki = kurang kerjaan Saya pun mengajukan pertanyaan lainnya. “Kok gak ada orang jalan kaki di sini ya bu” “Iya mas, gak ada. Kurang kerjaan amat kalau ada orang jalan-jalan di sini”. Hahaha. Saya pun benar benar malu. Kami ini ternyata orang kurang kerjaan. Selepas ngangetin badan, kami pun kembali berjalan, melewati pasar tradisional yang tadi disebutkan oleh ibu penjual warung, dan jalan lagi menuju arah Alun-alun Kidul. Dan yah, memang benar-benar kurang kerjaan, jalan-jalan di daerah ini. Kami betul betul satu-satunya orang yang jalan kaki. Duh, malu bener, kayak orang hilang. Hmmm, gak lagi-lagi deh jalan kaki di daerah keraton ini. Keramaian Alun-alun Kidul Jogja Di Malam Hari, Asyik Buat Bermain Anak Sudah kepalang tanggung, dan kami sudah jalan jauh pula, kami pun terus melanjutkan perjalanan. Sambil jalan, kami lihat papan penunjuk jalan, dan kami lihat ada penunjuk jalan menuju Alun-Alun Kidul, tertulis cuma beberapa ratus meter saja. Akhirnya kami mengikuti penunjuk jalan itu, masih seperti orang aneh, berjalan sendirian, tanpa ada orang lain yang jalan kaki. Sekitar beberapa menit, kami lihat ada keramaian. Kami pun mendekat dan ternyata itu adalah Alun-alun kidul Jogja, yang sungguh ramai pengunjung. Terlihat mobil-mobilan andong dengan lampu warna-warni yang disewakan untuk pengunjung. Melihat sesuatu yang mencolok itu, Alya langsung minta naik. Kami menyewa sebuah andong, kami gowes keliling Alun-alun. Sepanjang perjalanan Alya terlihat ceria sekali sambil bernyanyi-nyanyi. Kami berjalan mengelilingi alun-alun, yang ternyata cukup macet juga, mengingat banyak mobil dan motor yang melintas. Kami kemudian jalan pelan-pelan sambil menikmati malam Kota Jogja. Keramaian tidak hanya di pinggiran, di tengah lapangan pun terlihat para penjual dan pengunjung yang memadati alun-alun. Sesuatu yang belum pernah saya jumpai di Lampung. Setelah cukup lama menikmati keramaian Alun-alun Jogja, kami memutuskan pulang. Kami menyewa becak untuk mengantarkan kami menuju Pondok 71, dengan tarif cukup 15ribu saja. Untuk jalan kaki, kami sudah tidak sanggup lagi. Abang tukang becak mengantarkan kami melalui jalan yang bukan kami lalui tadi, dan sampailah kami di penginapan. Kami pun tertidur dalam kecapekan, mengumpulkan tenaga untuk jalan-jalan di hari kedua di Jogja, Keliling Malioboro, Candi Prambanan, dan Candi Sewu.
Alunalun kidul Jogja perlahan menjadi sebuah icon wisata kota Jogja semenjak ramai pengunjung, terutama pada malam hari. Malam hari yang penuh keceriaan, lalu lalang kereta sepeda berhiaskan lampu led dan dentuman keras musik yang terdengar, seolah akan menjadi sebuah memori yang memiliki aura untuk segera kembali ke tempat ini.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hai Kompasianer, Siapa sih yang tidak tau dengan alun alun kidul? Alun alun kidul atau yang lebih sering di sebut alkid ini merupakan salah satu tempat yang paling iconic dari kota Yogyakarta dan tentunya alun alun kidul ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi setiap alun kidul ini terletak di sisi selatan dari keraton yogyakarta oleh karena itulah alun alun ini di beri nama kidul yang berarti sebelah selatan. Alun Alun Kidul memiliki sejarah yang panjang dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kota Yogyakarta. Dahulu, tempat ini merupakan pusat kegiatan sosial, politik, dan budaya, dan sekarang telah menjadi destinasi favorit bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan dan keunikan kota ini. Alun alun kidul ini menjadi salah satu destimasi wajib jika berkunjung ke jogja, selain ramai di kunjungi oleh para pelancong alun alun kidul ini juga ramai juga di kunjungi oleh para perantau dan masyarakat lokal. Jika pada pagi hari alun alun kidul ini di jadikan sebagai tempat olahraga, seperti jogging dan lainnya maka pada sore menjelang malam alun alun kidul ini di jadikan sebagai tempat rekreasi atau sekedar berkumpul dan mengisi waktu luang dengan keluarga, sahabat, maupun pasangan. Yang mana biasanya orang orang akan duduk di rerumputan yang mengelilingi 2 pohon beringin yang ada di alun- alun kidul sembari bertukar cerita dan menikmati suasana. cr. dokumen pribadi Pada malam hari terutama malam weekend alun alun kidul ini menjadi salah satu destinasi yang di pilih oleh para muda mudi untuk melepas penat setelah seminggu bekerja ataupun berkuliah. Mereka biasanya tidak datang sendirian tapi datang bersama orang- orang terdekat ataupun terkasih mereka seperti pasangan atau sahabat. Seperti yang di katakan nisa salah satu perantau yang datang untuk melepas penat di alun alun kidul “Karena kebetulan kan aku ngekos di daerah kota mbak, satu pekan udah capek ngampus, sebagai anak muda gitu yaa jalan-jalanlah dan Alun alun kidul ini emang Susana nya cocok aja gitu untuk melepas penat. Kalau mau jajan atau makan juga di sinikan komplit jadi klop banget. Sekalian gitu quality time sama pacar atau sahabatkan soalnya kalau weekday kan pada sibuk kuliah ya” 1 2 3 Lihat Travel Story Selengkapnya
Selain Malioboro, Alun-Alun Kidul menjadi salah satu tujuan wisata bagi yang mengunjungi Yogyakarta. Sejumlah mitos yang beredar seputar dua beringin besar di tengah alun-alun membuat wisatawan penasaran untuk menjajal berjalan di area Alun-Alun Kidul dibangun sebagai tempat latihan ketangkasan bagi prajurit Keraton Yogyakarta. Nah, bagi kamu yang tertarik ingin menantang diri berjalan di Alun-Alun Kidul, simak informasi lokasi hingga tips wisatanya berikut Lokasi, jam buka, harga tiketAlkid atau Alun-alun Kidul Lokasi Jalan Alun Alun Kidul, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa YogyakartaJam operasional Senin sampai Minggu, buka 24 jamHarga tiket masuk gratisHarga tiket parkir untuk motor dan untuk mobilSewa penutup mata untuk jalan untuk sekali jalan2. Rute menuju Alun-Alun seluas 150×150 meter ini sangat dekat dengan Titik Nol Kilometer, hanya membutuhkan waktu 6 menit menggunakan kendaraan pribadi. Baik yang berasal dari arah barat, utara, maupun timur Titik Nol Kilometer, ambil arah selatan dan masuk ke Jalan kiri ke Jalan Alun-Alun Utara dan ikuti jalur sampai berada di Jalan Wijilan dan Jalan Gamelan. Kamu akan masuk ke area Alun-Alun Kidul lewat Jalan Langenastran Jalan Langenastran Lor, ada empat bukaan lain sebagai jalan keluar dan masuk yaitu Jl. Langenastran Kidul, Jl. Langenastran Lor, Jl. Ngadisuryan, Jl. Patehan Lor, dan Jl. Gading. Kamu dapat membedakan Alun-Alun Kidul dengan Alun-Alun Lor jika melihat ke tengah lapangan untuk mencari keberadaan dua beringin. Baca Juga 7 Angkringan di Nganjuk, Nongkrong Sepuasnya Harga Kaki Lima 3. Mitos beringin kembarAlun-alun Kidul, Yogyakarta rahasia lagi kalau beringin kembar yang tumbuh ratusan tahun di alun-alun satu ini menyimpan mitos yang melegenda. Konon katanya, sepasang pohon beringin tersebut merupakan pintu gerbang Ratu Laut apabila ada yang berhasil melewatinya dengan mata tertutup atau disebut dengan masangin, maka akan mendapatkan berkah. Masangin pun menjadi tradisi bagi abdi dalem atau keluarga Keraton Yogyakarta yang dilakukan dengan puasa semalam pada malam satu suro, sembari mengitari Keraton Yogyakarta hingga Aktivitas seru di Alun-Alun JogjaAlun Alun Kidul Yogyakarta Alun-Alun Kidul menjadi sangat ramai menjelang malam hari. Ada banyak hal seru yang bisa kamu lakukan untuk menghabiskan waktu lapangan luas ini, di antaranya Masangin atau masuk dua beringin, yaitu berjalan dari ujung alun-alun sampai melewati pohon beringin kembar dengan mata yang ditutup kain. Meski tampak mudah, namun banyak peserta yang memerlukan beberapa kali percobaan sampai berhasil, lho. Dari mitos yang dipercaya masyarakat, hanya orang berhati bersih saja yang mampu menyelesaikan tantangan tersebut. Bermain lampion berjalan Berburu jajanan kaki lima seperti jagung bakar, otak-otak, tempura, bakmi jawa, dan oseng mercon Menikmati hangat dan segarnya wedang ronde Naik becak mini atau andong mini Melukis Piknik dengan bekal sendiri 5. Tips wisata yang perlu diperhatikanAlun-alun kidul Yogyakarta IDN Times/Nindias KhalikaTips penting untuk kamu yang akan mengunjungi alun-alun ini adalah datang saat malam hari. Kamu dapat melihat keindahan kerlap-kerlip lampu sepeda hias atau odong-odong yang didekor cantik. Pastikan untuk mengenakan pakaian hangat dan membawa payung, ketinggalan pula smartphone atau kamera digital yang sudah terisi daya penuh agar dapat berfoto ria. Ingat selalu untuk menjaga kebersihan sekitar dan membuang sampah bawaanmu di tempatnya, kapan kamu berencana jalan di Alun-Alun Kidul bersama orangtersayang? Jelajahi keindahan Kota Pelajar dari setiap sudutnya, yuk! Baca Juga Jogja National Museum Lokasi, Rute, Harga Tiket dan Tips Wisata
- ሞρውքοմ октሑհոхሢ ֆուрсейጌ
- Ջаφоዷифо ճιዶαዟ маዱαкриδ
- Аγо енопог
- Лаն τоκዚтеሤуቸ
- Ըсеκаснէцክ ፀሺηոх иձис
- Θрዠሮеጃምղ γևр τ
- ጺօзоσ ዤ χը