Majasini banyak ditemui pada puisi-puisi Angkatan Pujangga Baru. Juga banyak ditemui pada puisi-puisi modern (Pradopo, 2012: 71). Dalam alegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yang abstrak, serta tujuannya selalu jelas tersurat. Misalnya: Cerita tentang putri salju. Contoh pada puisi: Teratai
Yangsalah seolah - olah menjadi hal yang biasa. Dan yang aneh seolah - olah menjadi terlihat wajar. Maka hati - hatilah wahai sayang. Itulah keadaan dunia sekarang. Contoh 3. Waktu, W.S. Rendra (Empat kumpulan sajak, Pustaka Jaya, Jakarta, 2003) Waktu seperti burung tanpa hinggapan.
Majasatau biasa disebut dengan gaya bahasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia sastra, karena majas memberi penguatan tersendiri terhadap suatu karya sastra baik Puisi, Prosa dan Drama.Menurut KBBI (2008: 969) majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain atau kiasan.Sedangkan pengertian majas seperti yang dikutip pada Wikipedia adalah Berikutmacam-macam majas pertentangan beserta contohnya yang perlu dipahami : Litotes. Litotes termasuk majas pertentangan yang umumnya menggunakan ungkapan merendahkan diri, padahal fakta kenyataan yang terjadi justru sebaliknya. Contoh: Silakan mampir ke gubuk kami yang sederhana ini. Kata gubuk di sini mewakili arti dari rumah. Paradoks
Contoh: a) Dia dianggap anak emas majikannya. b) Perahu itu menggergaji ombak. c) Perpustakaan adalah gudang ilmu. 2) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : a) Bagaikan harimau pulang kelaparan. b) Semangatnya keras bagaikan baja.